Senin, 16 Mei 2011

Kemanakah Engkau Pergi Papah????

Hari itu tepat tanggal 24 Desember 1991
tepat 14 bulan semenjak kelahiran ku
SEMUANYA MENJADI BERUBAH


Ya..masih terngiang
Hari itu banyak sekali orang yg mengunjungi rumah kakek
semakin sore semakin banyak
aku kira ada perayaan
sehingga sanak saudara, tetangga serta kerabad dekat papah ku
satu demi satu datang kerumah kakek
semua orang menangis..
tak terkecuali mama yang setia mendampingi papah..
semakin terik matahari semakin bertambah banyak yg datang
mereka semua menatapku dengan wajah melas dan terus beruraian air mata
aku menatap mereka dengan heran???
kenapa mereka?
terus terdengar orang membacakan sesuatu yg menurutku asing didengar oleh telingaku..
sedangkan papah terus tertidur
kain putih yang menyelimuti badanya dari ujung kaki hingga kepala
sesekali aku buka..
aku terus merasa aneh
ada apakah ini
sesekali aku berkata kepada papah "pa..pa...pa..pa..angun" dengan lafal cedal aku terus memanggilnya..
tapi papah tak kunjung bangun
semakin aku memanggil semakin banyak orang menangis
sesekali mereka berkata "papah lagi tidur nanti papah bangun"


Hingga tiba akhirnya papaku dibalut oleh kain putih
dan dipanggul dengan keranda..
disitu aku bertanya dan menangis "pa..pa..pa...pa..pa mau keana"
orang2 hanya menjawab
"papah mau pergi dulu"

Hingga sampai ditempat yg asing bagi ku
orang2 mulai menunkanya dan memasukannya kedalam tanah
serta berkumandanglah sebuah azan
yg membuat semua orang semakin menangis

ketika bunga2 itu ditaburkan dan sedikit demi sedikit
papah mulai tidak kelihatan
aku bertanya lagi "pa..pa..keana"

hingga akhirnya hanya sebuah papan yg bertuliskan nama papah yg tertera dan dapat ku lihat

beberapa hari kemudian aku terus menayakan "kapan pa..pa..pulang"
dan tak ada satupun yg menjawabnya...

SEKARANG usiaku sudah menginjak 21 tahun
hingga saat ini aku selalu bertanya  ketika akan tidur
"Kemanakah engkau pergi papa? kenapa engkau tak pulang..anakmu ini sangat merindukanmu"

Jika aku mendengar ada sebuah teori yg mengatakan
kita dapat bertemu kembali dengan seseorang dikehidupan berikutnya atau ribuan tahun lamanya
jika teori itu benar  aku hanya berharap Tuhan akan mempertemukanku kembali denganmu papah dikehidupan yg kedua

PUISI UNTUK IBU

besar pengorbanan yg Engkau berikan
tak satu'pun langkah'mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga'mu untuk melahirkan'ku
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada'mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua

secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan'mu untuk anak'mu
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri'mu di dunia'ku

tak mampu aku membalas semua pengorbanan'mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk'mu
meski tak besar,aku terus berusaha untuk bisa membuat diri'mu tersenyum melihat anak'mu

IBU terimakasih, kasih dan pengorbanan'mu akan terus aku ingat.

love u mama